DINI

Jumat, 02 April 2010

Pro Kontra Transfer Christiano Ronaldo

PRO dan kontra mengringi kepindahan Ronaldo dari Manchester United ke Real Madrid. Nilai transfer yang senilai Rp 1,3 triliun tak hanya membuat orang geleng-gelang kepala. Tapi juga kecaman.

Uang senilai 95 juta Euro atau jika dirupiahkan mencapai sekitar Rp 1,3 triliun tidak sedikit. Bagi orang yang punya "otak" bisnis, fulus sebesar itu bisa jadi modal untuk mendirikan perusahaan baru dan bisa menyerap puluhan bahkan ratusan, atau bisa jadi ribuan tenaga kerja.

Tapi, bagi Florentino Perez, uang sebesar itu ternyata hanya dibuat untuk ngurusi satu orang saja. Siapa lagi kalau bukan pemain sepak bola terbaik dunia, Cristiano Ronaldo.

Di satu sisi, itu adalah prestasi bagi Perez yang berhasil merekrut pemain terbaik dunia untuk memperkuat tim yang dipimpinnya, Real Madrid. Tapi disisi lain, itu adalah ironi. Sebab, saat ini, ditengah krisis global, angka pengagguran di Spanyol mencapai 18,1 persen dari jumlah penduduk atau yang tertinggi di Uni Eropa. Kondisi itulah yang akhirnya mengundang protes keras dari sebagian warga Spanyol.

Sehari setelah pemberitaan Ronaldo hijrah ke Real Madrid dengan nilai Rp 1,3 triliun ramai di media, di dunia maya bermunculan posting yang menggugat keputudan Florentino Perez tersebut. Mereka menganggap Perez tidak punya hati.

Di Spanyol ada skitar empat juga pengangguran. Artinya ada emat juta keluarga yang dalam ketidakpastian," tulis Juancarlo dalam website El Mundo seperti dilansir Reuters. "Menghabiskan uang sebegitu besar hanya untuk satu orang sungguh sangat tidak bermoral. Saya sangat melu menjadi pendukung Real Madrid," lanjutnya.

Di El Pais, seorang Madridista (julukan supporter Real Madrid) yang bernama Pepe menulis, dirinya tidak bisa memahami bagaimana pemerintah Spanyol yang tahu hampir 20 persen rakyatnya tidak punya pekerjaan mengijinkan terjadinya transfer satu pemain yang harganya mencapai 95 juta Euro.

"Kami hidup di Negara pisang" sindir Pepe. "Saat saya pergi ke luar negeri, saya bilang saya ini warga Italia. Sebab saya malu menjadi warga negara Spanyol," lanjutnya.

Tapi, selain kecaman, juga akan dukungan terhadap apa yang dilakukan Perez. "Sangat mahal dan berlebihan - Pasti. Tapi pemain terbaik memang tidak ternilai harganya. Madrid adalah pencetak sejarah. Jika tidak terbaik yang dilakukan, maka itu bukan Madrid," tulis Raphael di El Pais. "Real harus membeli pemain seperti Kaka dan Ronaldo jika ingin mendapat pendapatan besar," timpal Emi.

Tak hanya di Spanyol, di Inggris pembelian Ronaldo dengan harga selangit juga memicu kontroversi. Pelatih Manchester City, Mark Hughes mengatakan bahwa transfer Ronaldo yang mencapai Rp 1,3 triliun akan menstilmulasi pasar. "Sekarang, hanya klub dengan dana besar yang bisa mendapatkan pemain terbaik.

Hengkangnya Ronaldo dengan harga sangat tinggi juga mengusik Menteri Olahraga Iggris, Gerry Sutcliffe. Sutcliffe yang mengaku sebagai fans berat Manchester United ini berharap tim-tim INggris tidak akan ikit-ikutan langkah yang ditempuh Real Madrid.

"Kementrian olahraga benar-benar ingin menjaga kelanjutan kompetisi ini. Premier League telah menjadi liga terbaik di dunia, dan semoga itu berlangsung dalam waktu yang lama. Jadi kami harus memastikan bahwa akar rumput dari kompetisi ini dilindungi," kata Sutcliffe. "Memang, sepak bola telah menjadi bisnis besar dan peredaran uang begitu kencang di sini. Namun kami harus memastikan bahwa uang itu bermanfaat dan berkelanjutan, karena kami tak ingin klub-klub mengambil resiko besar dengan uang dalam jumlah besar itu.

Paska kepergian Ronaldo, Sutcliffe berharap gar The Red Devils tidak mencari pemain asing untuk menjadi penggantinya. "United punya akademi pembinaan yang baik dan kita sudah melihat bahwa pemain muda berkembang lewat akademi itu," bebernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar