DINI

Jumat, 02 April 2010

Latihan Perdana Real Madrid


MADRID – Real Madrid bersiap menyongsong musim depan. Setelah memperkenalkan empat bintang barunya, klub raksasa Spanyol itu langsung mengadakan latihan perdana di Valdebebas kemarin (10/7). Sesi latihan tersebut dihelat hanya empat jam setelah acara perkenalan Karim Benzema di Stadion Santiago Bernabeu.

Latihan perdana penggawa Los Merengues -julukan Real Madrid- memantik minat awak media. Hal itu tak lepas dari kehadiran Cristiano Ronaldo dan Benzema. Sebanyak 85 wartawan dan fotografer meliput langsung latihan tersebut.

Selain Ronaldo dan Benzema, ada dua wajah baru yang mengikuti latihan. Yakni, Ezequiel Garay yang musim lalu dipinjamkan ke Racing Santander dan Alvaro Negredo yang kembali setelah dimagangkan di Almeria.

Dua bintang anyar Real, Kaka dan Raul Albiol, belum mengikuti latihan itu. Masing-masing diberi kesempatan berlibur setelah membela negaranya di ajang Piala Konfederasi. Demikian juga Iker Casillas dan Sergio Ramos yang menjadi pilar Matador -julukan timnas Spanyol- di Piala Konfederasi lalu.

Dipimpin pelatih baru asal Cile Manuel Pellegrini, suasana latihan tersebut berlangsung cair. Kapten Raul Gonzalez bertindak selaku pemberi komando. Ronaldo dan Benzema tampak rileks. Hanya, dua pemain baru itu belum bisa langsung cair dengan para penggawa Real lainnya.

Tampaknya, kendala bahasa masih menjadi penghambat. Ronaldo lebih banyak berdekatan dengan sesama pemain Portugal Pepe. Sedangkan Benzema dengan rekannya di timnas Prancis, Lassana Diarra. Hal yang sama dilakukan Garay yang berasal dari Argentina. Dia bergabung dalam satu grup dengan Fernando Gago dan Gonzalo Higuain.

Pentas Liga Primera Spanyol baru dimulai pada 29 Agustus nanti. Namun, Real akan menjajal kekuatan barunya di ajang Peace Cup pada 24 Juli-2 Agustus mendatang. Selain Real, turnamen itu diikuti beberapa klub besar Eropa. Di antaranya, Sevilla, Juventus (Italia), Aston Villa (Inggris), Lyon (Prancis), Porto (Portugal), Fenerbahce (Turki), dan Glasgow Celtic (Skotlandia).

Dengan kekuatan barunya, Real diharapkan meraih prestasi lebih baik daripada torehan musim lalu yang tanpa gelar. Selain trofi Liga Primera, target Los Merengues adalah berjaya di level Eropa dengan meraih gelar Liga Champions. Kebetulan, final Liga Champions musim depan dilaksanakan di Santiago Bernabeu, kandang Real.

Pada lima musim terakhir, Real tidak berdaya di kompetisi antarklub paling bergengsi tersebut. Padahal, mereka adalah tim tersukses di Liga Champions dengan sembilan kali juara (termasuk saat masih bernama Piala Champions).

”Terlalu terburu-buru berbicara tentang kegagalan ketika musim kompetisi belum dimulai,” tutur Direktur Umum Real Madrid Jorge Valdano seperti dilansir situs FIFA.

Ya, dalam lima musim terakhir, kiprah Real di Liga Champions memang memalukan. Sebagai tim besar dengan materi pemain mumpuni, mereka tidak sekali pun lolos sampai babak semifinal. Kini, dengan pembelian pemain baru yang menghabiskan uang sekitar Rp 3 triliun, ekspektasi terhadap Real semakin tinggi.

”Ada banyak hal yang bisa terjadi sepanjang musim kompetisi. Kami harus membuat tim yang baik yang bisa bermain baik dan sangat kuat di Eropa. Tidak mencapai final Liga Champions tidak cukup untuk menilai sebuah kegagalan,” kata Valdano.

Ronaldo; Jantung MU yang Tergadai

Konon, di Manchester United, Cristiano Ronaldo adalah jantungnya. Toh begitu, karena uang Real Madrid menggiurkan, jantung itu pun tergadai.

cristiano-ronaldo-okBolaLiar, Profile – Bertahan dalam pusaran kompetisi Liga Inggris (Premier League) sejak 2003, Ronaldo seolah sudah menjadi jantung Manchester United, dominasi dan permainannya yang determinatif bak roh bagi MU hingga menobatkannya sebagai pemain termahal dunia. Untuk mengusung CR7 dari MU, Real Madrid Spanyol harus merogoh kocek dalam-dalam dengan mengeluarkan dana sebesar US$ 131 juta (hampir Rp 1,31 triliun) dan memberinya nomor punggung 9, menjadi CR9 di El Real.

Lepas dari talenta sepakbolanya, sosoknya sangat unik. Bakatnya yang hebat diikuti oleh perangainya yang kontradiktif. Dalam sosoknya yang kalem itu, Ronaldo adalah pemuda yang temperamental tapi juga pencinta ulung.

Toh begitu, bakat bolanya lah yang menonjol. Sehingga di musim 2007-2008, namanya turut melambung ketika MU meraih gelar Liga Champions, yang sekaligus menjadi tropi pertama baginya di kancah kompetisi antar klub tertinggi di Eropa itu. Di tahun itu pula, dengan prestasinya, Ronaldo ditasbihkan sebagai Pemain Terbaik Dunia, FIFA World Player of the Year, dan mendapat Ballon D'Or.

Liverpool Lebih Dulu
Pada usia 10 tahun, tepatnya tahun 1995, Ronaldo yang berasal dari Madeira, Portugal, menapaki sejarah dengan menjalani tes di Sporting CP. Klub lokal ini sangat terkesan dengan penampilan Ronaldo kecil dalam tiga hari uji coba hingga merekrutnya sebagai pemain. Di sini, Ronaldo menjadi pemain utama Sporting CP U-16, U-17, U-18, Tim-B hingga masuk ke Tim Utama hanya dalam satu musim.
Prestasinya ini tak lepas dari pengamatan manajer dunia, Gerard Houllier yang ketika itu menangani Liverpool dan menyodorinya kontrak di usia 16 tahun, tapi ditampiknya. Dua tahun kemudian, Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson juga terkesan pada Ronaldo ketika MU bertemu Sporting pada tahun 2003. Kendati klubnya kalah 1-3, Ronaldo sudah memenangi hati Fergie yang sangat berminat memboyongnya ke Old Trafford.

Manchester United, CR7
c-ronaldo-muAkhirnya, pada usia 18, ia bergabung dengan Manchester United sebelum musim 2003-2004 dengan nilai kontrak 12,24 juta pounds (Rp 195,84 miliar, bayangkan sekarang menjadi Rp 1,3 trilyun). Lagi-lagi, karena Fergie begitu terkesan, Ronaldo pun memakai nomor punggung yang biasa dipakai David Beckham, yaitu nomor 7. Nomor keramat di MU ini sudah dipakai banyak pemain hebat yang menjadi sejarah bagi Setan Merah, sebut saja The King Eric Cantona.
Ya, dalam musim pertamanya, Ronaldo membuktikan diri dengan mencetak 10 gol. Prestasi ini masih kurang bagi Fergie, dan Ronaldo harus juga membuktikan kemampuannya di timnas Portugal. Di MU, Ronaldo bak menjalani hukuman untuk menaikkan kemampuan fisiknya, apalagi kompetisi Liga Inggris yang begitu ketat menuntut pemain harus selalu prima. Baru, tahun 2006, Ronaldo menjadi pemain di tim tangguh yang kekuatannya layak diperhitungkan secara individual maupun tim. Hingga akhir musim itu, Ronaldo menunjukkan taringnya dengan mencetak total 50 gol untuk MU yang berhasil meraih juara Premier League, gelar pertama MU setelah empat tahun.

Real Madrid Sudah Mengincar
Kendati rumor Real Madrid tengah menyiapkan tawaran besar untuknya tengah santer, Ronaldo memilih tetap bertahan di old Trafford. Padahal konon, El Real telah menyiapkan perjanjian kesepakatan dalam lima tahun untuk membayarnya US$ 170 ribu (Rp 1,7 milyar) seminggu. Hingga dia menyelesaikan musim 2006-2007 di Liga Inggris dengan 23 gol di 53 penampilan.
Selama karir terbaiknya, musim 2007-2008, Ronaldo berhasil mencetak 42 gol dalam 49 pertandingan, dan membawa Manchester United meraih gelar Premier League dan Liga Champions. Di tengah cemoohan banyak orang, bahwa CR7 suka sekali melakukan diving, Ronaldo di MU posisinya makin penting setelah Fergie memintanya sebagai playmaker. Terakhir, menutup karir di MU, CR7 hanya menjadi runner-up Ballon d'Or dan nominator ketiga untuk pemilihan Pemain Terbaik Dunia, FIFA Player of the Year, kalah dalam pemungutan suara.

Akhirnya, Transfer ke Real
Real Madrid tak surut untuk membawa Ronaldo ke Spanyol di musim 2008-2009, tanpa malu karena pernah diabaikan, El Real terus menyodori iming-iming kepada CR7, dan Ronaldo selalu tak berkomentar akan masa depannya setelah dari MU. Tapi, setelah kalah dalam final Liga Champions dari Barcelona pada Mei lalu, ia membuka pintu bagi Real Madrid untuk memboyongnya ke Santiago Bernabeu. CR7 pun berakhir di Inggris dan terhempas di Spanyol dengan CR9 di Real Madrid. Madrid harus rela kehilangan uang US$ 131 juta (Rp 1,3 trilyun) untuk Ronaldo, dan menjadikannya sebagai pemain paling mahal di dunia. Ya, hanya beberapa hari setelah Madrid menghabiskan US$ 80 juta (Rp 800 milyar) untuk mendatangkan pemain tengah Brazil, Ricardo Kaka.

Tak Bersinar di Internasional

Ronaldo, kali pertama dipanggil memperkuat squad Portugal senior pada Agustus 2003 dan masuk dalam timnas Portugal untuk Euro 2004, yang ternyata hanya mampu mencetak dua gol. Portugal sebagai tuan rumah kalah dari Yunani di final Euro 2004.
Menuju Piala Dunia 2006, Ronaldo sudah mengemas tujuh gol di babak kualifikasi. Tapi dalam final Piala Dunia di Jerman, satu-satunya gol Ronaldo hanya dari penalti melawan Iran. Portugal kemudian dihempaskan Prancis di semifinal.
Berikutnya, lagi-lagi Ronaldo tak terlalu bersinar. Di Euro 2008 Austria-Swiss, Ronaldo hanya mencetak satu gol sebelum Portugal tersingkir di babak perempat final

Hajar Getafe, Madrid Geser Barcelona


MADRID - Real Madrid berhasil menggeser kembali Barcelona di puncak pimpinan klasemen La League. Hal ini didapat setelah El Real sukses membekap Getafe 4-2.

Meski bermain di Stadion Alfonso Perez, Jumat (26/3/2010) dinihari WIB, Cristiano Ronaldo Cs mampu mendominasi jalannya laga. Bahkan Madrid telah unggul saat pertandingan baru memasuki menit ke 13 melalui kaki Cristiano Ronaldo.

Gol berawal dari sebuah pelanggaran di depan kotak penalti Getafe yang berakibat tendangan bebas. Ronaldo yang maju menjadi eksekutor mampu mengirim bola ke pojok kanan atas gawang Getafe dan gagal diantisipasi kiper Oscar Ustari. 1-0 Madrid memimpin.

Berselang tujuh menit kemudian, Madrid mampu menggandakan keunggulan melalui tendangan striker Gonzalo Higuain setelah berhasil memaksimalkan assist dari van der Vaart.

Real Madrid semakin jauh meninggalkan tuan rumah setelah Higuain berhasil mencetak gol keduanya dalam pertandingan tersebut, hanya tiga menit sejak gol kedua. Gol ketiga ini berawal dari umpan sodoran Fernando Gago yang mampu dikejar dan dikonversi menjadi gol oleh Higuain.

Madrid benar-benar perkasa malam itu. Buktinya, tak sampai seperempat jam dari gol ketiga Ronaldo kembali menggetarkan gawang Ustari. Mantan pemain terbaik

Di babak kedua, Tuan rumah kembali berhasil mencetak gol di menit ke 80. Kali ini nama yang muncul ada Pedro Leon setelah dirinya sukses menggetarkan gawang Casillas memaksimalkan umpan Fabio Celestini. Kedudukan pun berubah menjadi 4-2 dan bertahan hingga laga usai.

Kemenangan ini menambah pundi-pundi gol Real Madrid menjai 71. Meski sama dengan raihan Barcelona, Madrid tetap di puncak karena menang selisih gol.

Ronaldo Kebal Hinaan

"Memiliki kepercayaan diri tinggi bisa mencegahnya terprovokasi cemooh pendukung lawan". Tegas penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo.

Penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, mengatakan, dirinya memiliki kepercayaan diri tinggi, yang mencegahnya terprovokasi cemooh pendukung lawan. Menurutnya, sejarah telah membuktikan, dirinya bisa meraih prestasi di tengah kontroversi.

Pernyataan itu mengacu pada duel Osasuna melawan Madrid, dalam lanjutan Divisi Primera, Minggu (3/1/2010). Saat itu, Ronaldo mendapat intimidasi dan cemooh dari pendukung Osasuna. Salah satu kalimat provokatif itu adalah "Riwayat Ronaldo Tamat".

Menurut Ronaldo hal itu tak berarti apa-apa baginya. Belajar dari pengalaman, ia telah banyak merasakan caci-maki dan pujian. Namun, ia tak pernah dan tak boleh terpengaruh oleh itu, karena baik pujian maupun cemooh sama-sama bisa mendatangkan petaka.

"Ada sisi baik dan buruk. Ketika melakukan sesuatu dengan baik, mereka sangat memuji kita. Namun, ketika kita tidak keluar dan menampilkan apa yang kita inginkan, kita akan lebih tertekan. Dicemooh dan disoraki bukan hal baru bagiku," ungkapnya.

"Setelah Piala Dunia 2006 Jerman (di Portugal berhasil mengyingkirkan Inggris berkat gol Ronaldo dalam adu penalti), aku mengalami itu di setiap stadion Inggris dan aku mengakhiri musim dengan terpilih sebagai pemain terbaik di liga," lanjutnya.

Lebih jauh, Ronaldo mengatakan, saking terbiasanya dimusuhi, ia kini malah bisa menikmati hinaan-hinaan seperti itu. Baginya, satu-satunya hal yang bisa menjatuhkan mentalnya adalah dirinya sendiri.

"Tak masalah bagiku bila mereka menghinaku. Kenyataannya, aku menyukai itu. Aku suka melihat kebencian di mata mereka dan penghinaan itu. Itu tak terlalu penting. Banyak orang membenciku. Namun, ada banyak orang menyukaiku. Aku hanya merasa buruk ketika aku bermain buruk," tambahnya.

Opera sabun Real Madrid.....


Secara pribadi,saya tidak mengerti,bagaimana seseorang bersedia menghabiskan 90 juta euro untuk membeli seorang pemain.Komentar Michel Platini tentang harga transfer Cristiano Ronaldo dari MU ke Real Madrid


Boleh saja,Michael Platini merasa tidak nyaman dengan harga transfer Cristiano Ronaldo yang selangit.Yang jelas,Florentino Perez faham betul dengan apa yang dilakukannya.Cristiano Ronaldo adalah tambang uang yang bisa dieksploitasi setidaknya untuk menutupi harga pembeliannya.Dalam hanya tempo 2 jam setelah upacara penyambutan Cristiano Ronaldo,Real Madrid mampu menjual replika kaos sebanyak 2000 kaos.Jumlah penjualan yang cukup besar mengingat harga per kaosnya mencapai kisaran harga 1,2 juta rupiah.Itu belum termasuk dengan 300 kaos yang dicuri dalam hiruk pikuk fans yang berebut membeli replika kaos tersebut.

Florentina Perez adalah sebuah perkecualian dalam kelaziman membangun klub sepakbola.Ketika pertama kali menjadi Presiden Real Madrid di periode 2000-2006,Real Madrid berada dalam krisis finansial yang akut.Dengan penjualan assetnya,Real Madrid mampu menutup utang sebanyak 270 juta euro.Madrid kemudian membeli pemain-pemain kelas dunia dengan harga mahal seperti Luis Figo,Ronalo,Zinedine Zidane,Roberto Carlos dan David Beckham.Di tangan Perez pula Real Madrid mampu menyejajarkan diri sebagai klub yang kuat secara finansial.

Seorang direktur komersial Real Madrid pernah mengatakan bahwa Real Madrid tak berbeda dalam hal strategi bisnis dibandingkan dengan industri film Hollywood.Maka dari sisi bisnis bukan sebuah hal yang sulit dipahami bahwa untuk mendapatkan kontrak aktor dan aktris terkenal industri film di HOllywood meski mengeluarkan biaya yang sangat mahal.Demikian juga halnya dengan Real madrid,mendatangkan pemain-pemain mahal yang mempunyai nilai selebritas tinggi, yang diharapkan adalah meningkatnya jumlah pemasukan pendapatan ke dalam kas Real Madrid.

Di kemudian hari hal itu kemudian terbukti.Madrid lebih memilih menjual Claude Makalele ke Chelsea di tahun 2003.Madrid kehilangan seorang pemain berkualitas yang tak terganggu ego selebritas seorang pemain.Barangkali nilai jual Claude Makalele memang tidak setinggi bintang-bintang lainnya,namun Real Madrid butuh seorang pemain yang mampu menjadi jembatan keegoisan para pemain bintang.Pada akhirnya Real Madrid bermain seolah tanpa pola.Madrid membiarkan hilangnya seorang pemain bertahan yang tangguh.Kepergian Makalele juga menandai berakhirnya raihan trophy Real Madrid di era kepemimpinan Florentino Perez.

Meski miskin raihan trophy,di penghujung kepemimpinan pertama Florentino Perez,Real Madrid justru mengalami kenaikan pendapatan.Lembaga konsultan keuangan Delloite,dalam Football Money League,mencatat pendapatan Real Madrid meningkat dari tahun ke tahun.Di tahun 2004 paska kedatangan Zinedine Zidane dan para pemain bintang lainnya,Madrid membukukan pendapatan 236 juta euro.Pendapatan itu meningkat tajam di tahun 2007 menjadi 351 juta euro,termasuk di dalamnya adalah hasil penjualan David Beckham ke LA Galaxy pada musim panas 2007.

Di tangan Florentino Perez,tujuan klub sepakbola telah mengalami pergeseran.Prestasi barangkali tetaplah menjadi tujuan,namun tujuan bisnis menjadi yang utama.Harga mahal seorang pemain akan menjadi relatif seiring penjualan merchandiser meningkat,kontrak sponsor meningkat dan pendapatan dari hak siar tv juga meningkat.Florentino Perez menggunakan daya tarik pemain untuk mebayar gaji pemain itu sendiri.Dengan para pemain bintangnya,Real Madrid akan membentuk komunitas penggemar yang mendunia yang akan mengalirkan kas ke pundi-pundi.

Barangkali disinilah hal yang membuat Michel Platini menjadi sedikit resah.Real Madrid lebih suka mengambil para pemain yang telah jadi.Jalur pembinaan dipotong dan dengan uang yang berlimpah,maka harga pemain menjadi bukan sebuah masalah.Florentino Perez telah menggelar panggung pertunjukkannya.Raul Gonzalez,Kaka,Cristiano Ronaldo,Karim Benzema di dalamnya,Real Madrid memang menjadi teramat istimewa.Tinggal menunggu waktu apakah para pemain bintang tadi akan mampu menyatu dalam sebuah pola permainan yang padu dalam komando seorang pelatih.Ataukah Madrid hanya akan sibuk menjual efek selebritas para pemain bintangnya.Kaka,Cristiano Ronaldo,Karim Benzema selain mendapatkan bayaran berlimpah,sesungguhnya juga tengah berjudi dalam kariernya.Bersinar atau justru tenggelam dalam panggung pertunjukan penuh bintang.

Hubungan timbal balik telah terjadi antara pemilik modal dan pemain bintang.Apakah sang pemilik modal telah mengeksploitasi si pemain bintang demi keuntungan?.Barangkali itu menjadi soal lain.Yang jelas dengan ketrampilannya Cristiano Ronaldo memang menjadi kaya raya.Dan pada dasarnya para pemain bintang itu adalah sebuah komoditas dagang.

Ronaldo Janji Berikan Gelar La Liga

Ronaldo Janji Berikan Gelar La Liga

Cristiano Ronaldo berjanji kepada Florentino Perez akan memberikan sukses di Primera Liga Spanyol musim ini.

Cristiano Ronaldo,  Real Madrid, Villarreal (Getty Images)

Menurut Marca, Cristiano Ronaldo dan bersama beberapa pemain senior menghadap Florentino Perez untuk memberikan jaminan prestasi kepada Real Madrid.

Madrid gagal menembus babak perempat-final Liga Champions setelah dihentikan Olympique Lyon. Seiring kegagalan itu, buyar pula ambisi Perez untuk berjaya di kancah Eropa dengan menghabiskan ratusan juta euro.

Ronaldo meminta agar Perez “tetap tenang” dan menyatakan Madrid “akan menjuarai liga”. CR9 juga meminta agar Perez tidak melupakan penampilan bagus tim sejauh ini.

Madrid mampu memimpin klasemen Primera Liga berkat keunggulan gol atas Barcelona, meski rekor pertemuan mereka akan menentukan jika masih memiliki poin yang sama hingga akhir musim.

Akhir pekan ini, Madrid akan menjamu Sporting Gijon, sedangkan Barcelona bertandang ke Real Zaragoza.

Pelajaran Human Capital dari Nilai Transfer Christiano Ronaldo


Christiano Ronaldo atau yang lebih dikenal dengan julukan CR-7 akhirnya hijrah dari sarang Red Devils menuju barisan Los Blancos di Bernabeu, Madrid. Nilai transfernya adalah 94 juta euro atau sekitar 1,3 trilyun rupiah, dan ini artinya merupakan rekor tertinggi dalam sejarah nilai transfer sepakbola sejagat. Banyak pihak yang meradang dengan tingginya nilai transfer ini, termasuk dari sebagian masyarakat Spanyol, tempat klub Real Madrid bermarkas.

Tapi apakah nilai transfer itu terlalu tinggi dan layak mengundang kontroversi? Atau sebaliknya : justru terlalu rendah? Apapun jawabannya, fenomena transfer CR 7 itu memberikan dua poin pelajaran yang amat penting bagi wacana human capital. Dan juga bagi pemahaman kita akan pentingnya modal insani (human capital) dalam pengelolaan organisasi yang unggul. Mari kita diskusikan bersama dua poin pembelajaran esensial itu disini.

Poin pelajaran yang pertama adalah ini : nilai transfer CR 7 yang amat melambung itu sejatinya justru merupakan pembenaran tentang betapa pentingnya value manusia dalam segenap proses pengembangan organisasi – entah organisasi itu berupa perusahaan, organisasi publik ataupun klub sepakbola.

It’s human capital, stupid. Begitu kalimat yang mungkin bisa dilayangkan bagi mereka yang meradang dengan nilai transfer itu. “Harga kompetensi manusia” memang sejatinya harus mahal sebab ia merupakan aset paling utama yang akan mampu memberikan kontribusi luar biasa bagi jatuh bangunnya sebuah organisasi.

Dengan kata lain, investasi 1,3 trilyun rupiah itu niscaya menjadi sangat reasonable manakala CR 7 bisa kembali menujukkan kejeniusaannya (dan kita percaya ia bisa). Ini artinya, uang itu dengan segera segera dapat ditebus dengan value added dan kontribusi yang diberikan oleh CR 7 bagi klub Real Madrid; baik berupa membanjirnya jumlah pentonton, sponsor dan juga royalti dari tayangan televisi.

Pertanyaannya sekarang : dalam konteks Anda sendiri, berapa kira-kira “nilai transfer” yang layak Anda miliki? Maksudnya jika ada perusahaan lain yang tertarik dengan talenta Anda dan ingin membajak Anda, berapa nilai transfer yang layak Anda patok? 100 juta? 1 milyar? Atau 5 milyar?

Tinggi rendahnya nilai yang Anda berikan menunjukkan seberapa penting “kompetensi” Anda bagi perusahaan. (Barangkali asyik juga jika kelak perusahaan mengadopsi sistem tranfer dalam perpindahan para top manajer-nya. Sebab daripada bajak membajak yang ndak etis dan saling merugikan, sistem transfer ini membuat semua pihak bisa win-win. Dan aha, mekanisme pasar ini juga bisa memberitahu tahu berapa nilai transfer kita yang paling layak).

Poin pembelajaran yang kedua adalah begini : dalam mengelola SDM menuju keunggulan organisasi, kita harus bersikap diskriminatif. Maksudnya, kita harus benar-benar membedakan antara top performers dengan poor perfomers. Bayangkan misalnya, jika CR 7 kita minta bermain dengan Ponaryo Astaman dkk di Liga Indonesia. Yang akan terjadi, kompetensi CR 7 pelan-pelan akan mati lantaran ia tidak mendapat dukungan setara dari rekan kerjanya.

Begitulah, jika kita selalu membiarkan poor players berada dalam tim kerja kita, pelan-pelan mereka bisa merusak irama permainan dan sekaligus membunuh potensi para top performers. Dan disini klub sepakbola kembali memberikan contoh yang amat sempurna tentang bagaimana mengelola para poor performers.

Dalam liga sepakbola, sudah sangat lazim para pemain yang sudah tidak perform pelan-pelan dibangkucadangkan, atau kemudian dibuang ke klub yang lebih rendah levelnya. Sungguh, inilah praktek manajemen SDM yang paling elegan dan paling simple untuk menciptakan tim yang tangguh : selalu menyerap great players, dan secara reguler membuang orang yang buruk kinerjanya.

Dan persis itulah yang diadopsi oleh Jack Welch ketika ia dulu memimpin GE. Setiap tahun ia selalu membuang (baca : memecat) 10% karyawannya yang berada pada bottom performance. Alasannya sudah jelas : membiarkan poor perfomers tetap berada dalam tim akan merusak irama permainan. Dan ini sunggguh berbahaya.

Namun ketika praktek itu coba diterapkan dalam manajemen perusahaan, banyak orang berteriak menentangnya. Ndak manusiawi, demikian salah satu alasannya. Wuih, mulia banget alasannya (!) Maksud saya, selama bertahun-tahun praktek semacam ini telah diterapkan oleh klub sepakbola dimanapun didunia, dan sudah dianggap sesuatu yang amat lazim. Jadi, mengapa kita, para pengelola manajemen SDM diperusahaan, tidak bisa meniru contoh yang amat baik ini?

Sebab, bukankah tujuan sebuah klub sepakbola dan perusahaan bisnis sejatinya sama : yakni sama-sama berhasrat membangun sebah tim yang unggul dan senantiasa bisa mengibarkan bendera kemenangan?